Sabtu, 05 Desember 2020

Pembelajaran dengan Memperhatikan Karakteristik Murid dalam Mewujudkan Merdeka Belajar

Pembelajaran dengan Memperhatikan Karakteristik Murid dalam Mewujudkan Merdeka Belajar
Oleh: Ni Made Darmini
CGP Kabupaten Karangasem

 

Latar Belakang

Seringkali terjadi salah persepsi dengan mengandaikan murid ibarat “kertas kosong” yang dapat diisi dengan tulisan apapun. Sementara yang terjadi sesungguhnya adalah murid ibarat kerta yang tertulis samar-samar. Hal ini dimaksudkan bahwa setiap murid dari lahir sudah memiliki sifat, bakat, atau karkateristik bawaan yang belum optimal perkembangannya sehingga dengan pendidikanlah yang akan membuat hal tersebut menjadi berkembang. Menurut Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara, pendidikan yang baik adalah yang bersifat menuntun bukan memaksa. Memaksa dalam hal ini seperti meminta murid untuk menjadi ahli dalam suatu pelajaran A sementara murid memiliki keterampilan dalam pelajaran B, atau memaksa murid untuk belajar dengan cara visual sementara mereka memiliki gaya belajar kinestetik. Ibaratnya, seekor ikan tidak dapat dipaksa untuk memanjat. Hal-hal seperti inilah yang tidak memberikan ruang merdeka belajar kepada murid dan ini tentu harus dihindari. Pendidikan sesungguhnya adalah upaya yang bertujuan untuk memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.  Jadi Pendidikan bukan merupakan suatu paksaan namun lebih ke arah ‘menuntun’, dimana anak diberi kebebasan sesuai dengan tahap berpikir dan karakteristik mereka, namun pendidik berperan sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.