Oleh: Ni Made Darmini
CGP Kabupaten Karangasem
Budaya positif sangat penting untuk ditumbuhkembangkan dalam mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas merupakan hal-hal yang disepakati oleh murid dan guru dalam mewujudkan kelas impian yang ingin dicapai sehingga membuat murid dan guru nyaman dalam proses pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam membuat kesepakatan kelas adalah sebagai berikut.
Pandemi COVID-19, murid
tidak bisa bersekolah seperti biasa, sehingga penulis bersama murid membuat
kesepakatan kelas menggunakan media Whatsapp (WA). Kesepakatan Kelas ini
dibuat pada tanggal 9 Desember 2020 bersama kelas VIIC. Langkah pertama, penulis
menanyakan pendapat murid melalui WA grup kelas masing-masing terkait “keadaan
kelas impian yang mereka inginkan”. Jawaban yang diberikan murid beraneka ragam,
sebagian besar menginginkan suasana kelas yang bersih, tidak ribut, nyaman
untuk belajar, suasana belajar tidak tegang, saling tolong menolong antara
murid, guru menjelaskan materi dengan pelan, hubungan guru dan murid bisa
akrab, serta guru menyelipkan candaan saat belajar agar suasana kelas
menyenangkan.
Dari harapan-harapan murid yang disampaikan melalui WA grup ini,
penulis kemudian menanyakan lagi terkait “upaya yang bisa dilakukan untuk
mewujudkan kondisi kelas impian seperti harapan mereka tersebut”. Berbagai
respon siswa diperoleh, namun respon yang diberikan ternyata cenderung sama
terkait kebersihan kelas, kenyamanan kelas, dan proses pembelajaran yang
disukai murid namun belum mengaitkan perihal kedisiplinan ataupun sopan santun.
Jadi, penulis memandu murid dengan memberikan pertanyaan pancingan seperti “terkait
disiplin waktu, menurut kalian bagaimana? Apa upaya yang bisa kita lakukan?”
serta “Jika akan chat dengan guru secara pribadi, apakah perlu memberikan
salam? Atau bagaimana bentuk chat yang sopan dengan guru?” serta “Seberapa
penting ucapan “maaf, tolong, dan terima kasih menurut kalian?” Dari
beberapa respon tersebut kemudian penulis mengambil kesimpulan terkait apa saja
ide-ide yang bisa dirangkum.

Setelah sehari ditetapkannya
kesepakatan kelas, terjadi perubahan dalam perilaku siswa khususnya saat
mengirimkan pesan pada guru, namun perubahan tersebut tidak 100% berhasil.
Namun, hal tersebut sudah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik,
dikarenakan masih dalam proses adaptasi dan belajar. Akan tetapi peran guru
dalam hal ini adalah dengan selalu mengingatkan murid terkait kesepakatan kelas
yang telah dibuat jika terdapat ketidaksesuaian yang terjadi. Tantangan dalam
pembuatan kesepakatan kelas ini adalah kesulitan dalam berinteraksi dikarenakan
proses pembuatan kesepakatan hanya melalui WA grup, serta kesulitan dalam hal
pengesahan dikarenakan guru harus meminta tandatangan murid melalui WA,
sementara jika terjadi tatap muka langsung hal ini akan dapat dengan mudah
dilakukan. Namun, secara keseluruhan, proses ini dapat terlaksana dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar